Business Accounting
An online business accounting resource that's FREE! Learn accounting principles, business investments, debits and credits, financial ratios, improving profits, breakeven point, and more. Accountingcoach.com will help you become financially literate. Online Accounting Course
The best online accounting course, and it's FREE! Learn accounting principles, debits and credits, financial ratios, breakeven point, improving profits, and more. Accountingcoach.com's online accounting course will help you become financially literate.
Google
Harstone Pottery is handmade in Ohio! It takes 8 days to make a piece. Start your collection today! Perfect for gifts!

eranon

TRY THIS ! ! !






Saturday, November 17, 2007

HAMA-HAMA PENTING PADA TANAMAN JAMBU METE

HAMA-HAMA PENTING PADA TANAMAN JAMBU METE
1. Cricula trifenestrata Helfer (Lepidoptera: Saturniidae)
Hama ini disebut juga ulat kipat atau ulat kenari. Ulat hama ini sangat rakus
dan bersifat polifag. Selain jambu mete ulat ini juga menyerang kenari,
alpukat, jambu, kedondong, mangga, kakao, dan kayumanis.
Ngengat
Ngengat berwarna coklat agak kemerahan, aktif malam hari dan tertarik pada
cahaya lampu. Ngengat betina berukuran lebih besar dan berwarna lebih tua
dari yang jantan, rentang sayap antara 61,6 - 84,2 mm dengan 3 bercak
transparan pada sayap depan. Ngengat bukan penerbang yang
baik dan berumur sekitar 1 - 5 hari. Ngengat betina mulai bertelur pada hari
kedua. Ngengat betina yang tidak kawin juga bertelur meskipun tidak menetas.
Siklus hidup dipengaruhi oleh kelembaban dan suhu udara dengan rata-rata
63 - 77 hari.
Telur
Telur diletakkan oleh induknya secara teratur, disusun rapi pada pinggiran
daun sebelah bawah atau tangkai daun dalam jumlah yang banyak (gambar
2). Jumlah telur mencapai 200 - 325 butir per induk dengan fertilitas tinggi.
Telur yang baru diletakkan berwarna putih agak kuning muda kemudian
menjadi kelabu. Bentuk telur bulat agak gepeng yang mempunyai noda atau
titik hitam pada salah satu ujungnya. Telur menetas setelah 7 hari. Stadia
telur sekitar 8 - 11 hari.
Ulat
Ulat yang baru menetas berwarna kuning muda, bergerombol makan kulit
telur. Setelah ganti kulit ulat instar ke-2 ini mulai menyerang
daun muda dari bagian bawah secara bergerombol dan akhirnya juga
menyerang daun tua. Ulat yang lebih besar makan seluruh bagian
daun kecuali tulang daun, sehingga tanaman akan gundul. Pada
pertumbuhan penuh (instar 5) ulat mempunyai strip merah dan bintik-bintik
putih yang penuh dengan bulu-bulu halus berwarna putih. Bagian
kepala dan perut sebelah bawah serta ujung abdomen berwarna merah. Pada
pertumbuhan penuh ukuran ulat dapat mencapai 5 - 7 cm. Stadia ulat sekitar
25 - 35 hari. Menjelang berkepompong ulat tidak makan, bergerombol dan
berbondong-bondong mencari tempat yang cocok untuk berkepompong.
Kepompong
Kepompong berbentuk jala yang rapat berwarna kuning emas. Pupa berwarna
coklat. Dalam keadaan normal stadia pupa antara 21 - 26 hari,
tetapi apabila keadaan tidak menguntungkan dapat sampai 2 - 3 bulan.
2. Helopeltis spp. (Hemiptera: Miridae)
Ada 3 species Helopeltis yang diketemukan pada tanaman jambu mete, yaitu:
H. schoutedeni Reuter, H. anacardii Miller, dan H. antonii Signoret.
Nympha dan imago mengisap cairan tumbuhan pada daun, pucuk muda,
tunas, bunga, biji/gelondong, dan buah. Air liurnya sangat beracun dan tempat
yang terkena menjadi melepuh dan berwarna coklat tua. Buah yang terserang
berbecak coklat/hitam. Serangan pada gelondong dapat mengakibatkan gugur.
Daun yang terserang terhambat pertumbuhannya dan menjadi kering.
Kadangkala bekas tusukan serangga ditandai oleh keluarnya gum. Serangan
yang parah pada tunas dapat mengakibatkan kematian pucuk. Bunga-bunga
yang terserang berubah menjadi hitam dan mati. Populasi hama ini mencapai
puncaknya pada akhir musim hujan.
Nympha dan Imago
Ciri khas serangga ini adalah adanya jarum yang tegak pada bagian toraks/
punggung. Hantonii berwarna coklat kemerahan dengan kepala hitam, toraks
merah dan perut warna hitam dan putih dengan ukuran sekitar 7 - 10 mm dan
antena hampir dua kali lebih panjang.
Nympha terdiri lima instar diselesaikan dalam waktu 10 hari. Imago betina
dapat hidup selama 7 hari sedangkan yang jantan rata-rata selama 9,5 hari.
Total siklus hidup antara 22 - 35 hari tergantung kondisi daerah setempat.
Telur
Telur diletakkan pada pucuk daun dan pada jaringan muda yang masih lunak.
Jumlah telur sebanyak 25 butir. Sepasang benang nafas halus yang menonjol
keluar menandakan adanya telur di dalam jaringan tersebut. Telur berwarna
putih krem. Stadia telur sekitar 6 - 7 hari.
3. Acrocercops syngramma Meyrick (Lepidoptera: Lithocolletidae)
Species ini dikenal sebagai ulat pengorok daun yang polifag dan lebih
menyukai daun muda. Ulat pengorok daun ini muncul pada fase vegetatif
pertumbuhan tanaman. Akibat serangan akan terjadi liang yang berliku-liku
pada daun yang dimakan. Ulat akan membuat lubang keluar pada epidermis
daun, setelah lebih kurang dua minggu ulat memakan jaringan mesofil daun
sehingga lapisan epidermis mengelupas. Bila hal ini terjadi maka
ulat akan keluar dari rongga daun dan membuat rongga baru. Selanjutnya
bagian daun yang dimakan akan kering dan gugur.
Telur
Telur diletakkan oleh induknya satu per berbentuk bulat telur dan pipih. Ulat
Ulat yang baru menetas berwarna epidermis daun bagian atas dan bawa kekuningan, sedang instar tuanya berwarna merah dengan panjang sekitar 6 mm. Ulat-ulat yang muda berdiam dalam daun-daun muda sehingga daun tampak bengkok-bengkok. Akhirnya ulat menjatuhkan diri ke tanah untuk memasuki masa pupa.
Pupa
Pupa terjadi di dalam tanah. Stadia pupa sekitar 7 - 9 hari.
Imago
Imago berukuran kecil, warna hiiau/kelabu perak.

4. Nephopteryx sp. (Lepidoptera: Pyralidae)
Ulat-ulat muda hama ini menyerang sambungan antara buah dan biji (gambar
13), menggerogoti epidermis, dan kemudian membuat liang di dalamnya.
Mulut-mulut liang tersebut sangat kecil dan disumbat dengan hasil ekskresi.
Semua fase buah sejak awal sampai akhir pembuahan dapat diserang dan
dapat membusukkan biji dan buah.
5. Aphis nigricans Van der Goot (Homoptera: Aphididae)
Salah satu kutu yang sering ditemukan pada tanaman jambu mete, yaitu
A. nigricans. Gejala kerusakan akibat serangan kutu ini belum nyata terlihat
. Kutu ditemukan menggerombol pada pucuk daun muda. Di lapangan ditemukan baik kutu yang bersayap maupun yang tidak bersayap. Pada umumnya apabila populasi kutu masih rendah dan belum ada kompetisi tempat dan makanan, maka kutu yang ada tidak bersayap.
Namun apabila populasinya sudah tinggi sehingga terjadi persaingan tempat
dan makanan maka akan terbentuk kutu bersayap untuk berpindah ke tempat
lain. Kutu tersebut memiliki warna tubuh coklat tua dengan sepasang mata hitam. Tungkai berwarna keputih-putihan dengan warna hitam pada
tarsus dan ujung tibia. Antena lebih pendek dari tubuh dan sedikit ditumbuhi
rambut. Pada yang tidak bersayap antenanya tidak memiliki sensoria, sedang
yang bersayap terdapat satu sensoria pada ruas antena yang ke-4. Kauda dan
kornikel berwarna hitam. Pada kutu yang tidak bersayap kornikel lebih
panjang dari kaudanya. Pada ruas kedua dari toraks dan ruas ketujuh dari
abdomen terdapat bintil kecil. Aphis sp. dapat juga menyerang biji.
Buah muda yang terserang akan jatuh dan kosong, sedangkan buah tua
menjadi tidak penuh dan mutunya rendah. Dalam biji, ulat memakan keping biji.
Ngengat
Ngengat mempunyai rentang sayap 15 - 20 mm. Sayap depan berwarna hitam
kotor, sayap belakang berwarna putih pucat. Imago betina berwarna lebih
pucat daripada yang jantan. Siklus hidup hama ini sekitar 45 - 65 hari.
Ulat
Ulat yang baru menetas berwarna merah muda dengan panjang 2,5 mm. Ulat
yang telah tumbuh penuh akan jatuh ke tanah dan menjalani masa pupa.
Pupa
Pupa berada dalam kokon yang terbuat dari masa tanah dipermukaan tanah.
Stadia pupa berlangsung sekitar 8 - 10 hari.
6. Ferrisia virgata Ckll. (Homoptera: Coccidae)
Hama ini polifagus pada banyaktanaman, seperti singkong, lamtoro, kakao,
kopi, jute, kapas, jeruk, tomat, dan alpukat. Kutu ini mengelompok pada
ujung-ujung tunas, daun, bunga, serta buah, kemudian mengisap
cairan tanaman. Serangan berat kutu ini dapat mengakibatkan gugurnya bagian
tanaman yang diserang, seperti daun, dan mengeringnya bunga. Daun yang
terserang dapat terjadi pada daun muda maupun daun tua. Hama ini dirangsang
oleh cuaca kering dan ledakan hama dapat terjadi setelah musim kering
panjang. Pada tanaman yang terserang kutu lilin ini umumnya dijumpai kerumunan
semut hitam atau semut rangrang. Hama ini sering berasosiasi dengan
cendawan Capnodium sp. yang menyerang dibagian atas daun.
Nympha dan Imago
Induk betinanya bertelur 300 - 400 butir yang menetas dalam waktu beberapa
jam. Nympha muda dapat bergerak dengan cepat. Nympha tumbuh menjadi
dewasa dalam waktu 6 minggu. Betina dewasa bentuknya khas dengan
sepasang garis gelap memanjang di tengah, dan ekornya panjang seperti
benang,lilin yang mengkilatserta sekresi bubukan lilin, sehingga tubuhnya
diliputi oleh benang-benang putih yang dihasilkannya.
Siklus hidup seluruhnya sekitar 40 hari.
7. Hama-hama lainnya
Hama lain yang sering dijumpai pada tanaman jambu mete, seperti: ulat
jengkal (Lepidoptera: Geometiidae), ulat api (Lepidoptera), ulat
penjaring daun (Lepidoptera: Pyralidae), ulat penggulung pucuk (Lepi-
doptera: Pyrarilade), ulat bulu (Lepidoptera: Lymantriidae), kumbang
daun (Coleoptera: Curculionidae), dan tungau daun (Arachnida:
Tetranychidae)
Sumber:DEPARTEMEN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN DIREKTORAT BINA PERLINDUNGAN TANAMAN 1995

FATWA ULAMA TENTANG KONDISI POLITIK DI INDONESIA WAWANCARA DENAN SYAIKH UBAID BIN ABDULLAH AL-JABIRI

Kategori Demokrasi Dan Politik
Fatwa Ulama Tentang Kondisi Politik Di Indonesia, Wawancara Dengan Syaikh Ubaid Al-Jabiri
Minggu, 11 April 2004 20:06:53 WIB

FATWA ULAMA TENTANG KONDISI POLITIK DI INDONESIA WAWANCARA DENAN SYAIKH UBAID BIN ABDULLAH AL-JABIRI


Oleh
Syaikh Ubaid bin Abdullah Al-Jabiri



Pengantar
Mengingat kondisi politik di Indonesia yang kian memanas sebagai akibat "gaung reformasi" yang justru meluluhlantakkan tatanan masyarakat, terlebih tidak ada seorang alim mutamakkin (mapan) yang menguasai ilmu syari'at secara meluas dan mendalam, maka kami, Majlis At-Turats Al-Islami Yogjakarta dan yayasan Al-Istigamah Surakarta serta Ma'had Al-Furgan Gresik, mencoba menghubungkan kaum muslimin Indonesia pada umumnya dan salafiyyin Ahlussunnah wal jama'ah pada khususnya dengan para masyayikh, alim ulama yang telah diakui integritas ilmu dan akhlaknya, sebagai bentuk peduli kami terhadap nasib umat.

Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid di Yordania serta Syaikh Ubeid bin abdillah AlJabiri di Al-Madinah An-Nabawiyah adalah dua ulama yang sempat dan bisa kami hubungi lewat telepon dalam masalah ini. Pembicaraan tersebut telah berlangsung pada hari Kamis malam dan Jum'at malam tanggal 11-12 Pebruari 1999. Adapun garis besar pembicaran kami, berkisar :

Permasalahan situasi politik Indonesia serta sikap umat Islam terhadap perrnasalahan tersebut.

Tanggapan terhadap acara APEL SIAGA umat Islam yang akan digelar pada tanggal 14 Pebruari 1999 yang bertempat di GOR Manahan Solo, yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Ahlu Sunnah wal Jama'ah dengan pembicara Ja'far Umar Thalib.

Maka dengan segenap harapan hati dan iringan doa, kami sampaikan saduran pembicaraan kami dengan kedua syeikh di atas dalam bentuk bahasa Indonesia (dan bahasa Arab bagi yang membutuhkan). Semoga dapat dipahami dengan akal yang jernih, kepala dingin dan semangat menjauhkan dari marabahaya, sebagai tanggung jawab kami dalam mengemban dakwah ilallah dan menunaikan amanat syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid.

Selanjutnya, bagi kaum Muslimin yang menginginkan kaset rekaman telponnya bisa menghubungi kami.

Yogyakarta 13 Pebruari 1999
TIM PEMERHATI UMAT SALAFIYYAH
Yayasan Majlis At-Turats Al-Islami Yogyakarta.
Yayasan Lajnah Al-Istiqamah Surakarta.
Ma'had Al-Furgan Gresik.

Catatan redaksi:
Tanya jawab ini dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Pebruari 1999 dan baru bisa kita muat sekarang secara lengkap.

Soal : Kami ingin menanyakan kepada Anda beberapa masalah yang berkaitan dengan sikap dakwah salafiyah sehubungan dengan situasi politik akhir-akhir ini, khususnya di negara kami Indonesia. Karena sebagian ikhwan salafiyan di sini meminta kami untuk menanyakan kepada Anda tentang hal itu. Dan sebelum kami mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Anda, perlu kami kabarkan secara garis besar perkembangan politik di Indonesia yang mungkin Anda sendiri sudah mendengarnya di sana (Arab Saudi), yakni sebagai berikut:

"Telah muncul perpecahan di kalangan elit politik di negara Indonesia, yaitu sesudah lengser keprabonnya presiden terdahulu. Perpecahan ini menyebabkan terjadinya pembunuhan, peperangan, penjarahan, kegoncangan dan pelanggaran kehormatan manusia. Lalu bermunculanlah mimbar-mimbar bebas dan demontrasi- demontrasi disebabkan krisis moneter dan krisis politik, serta terjadi juga kriminalitas yang dahsyat dan musibah yang besar yang hanya Allahlah Yang Maha Tahu. Dan masyarakat di negara kami saat ini sudah tidak mempercayai dan perduli kepada siapapun, walaupun terhadap Angkatan Bersenjata. Mereka menuntut ditegakkannya demokrasi, sehingga menyebabkan bermunculannya banyak partai, yang jumlahnya lebih dari seratus partai politik dengan berbagai bentuk dan prinsipnya. Di antaranya ada yang berlambangkan dan menjadikan Islam sebagai asas. Dan ada juga bentuk yang lain. Sebagian dari partai-partai tersebut ikut serta dalam pemilihan umum dan pemilihan presiden pada tahun ini. Padahal masyarakat sekarang ini hidup dalam kegelisahan dan ketakutan karena terjadinya pembunuhan dan peperangan di antara mereka serta penjarahan di beberapa tempat seperti: Jakarta, Solo, Banyuwangi, Kupang, Ambon, Medan, Aceh dan Sulawesi serta berbagai kota lain di Indonesia. Yang (semua itu) menyebabkan kerugian besar di kalangan kaum Muslimin.

Kejadian-kejadian ini juga menimpa dakwah salafiyah, seperti yang terjadi di Bogor, Jawa Barat, yaitu diusirnya seorang da'i salafi secara paksa dari rumahnya. Demikian pula dibakarnya salah satu pondok pesantren salafiyyah di Aceh dan para santrinya diusir. Perlu diketahui bahwa salafiyyin di Indonesia tergolong minoritas dibandingkan penduduk Indonesia yang jumlahnya besar. Mereka (salafiyyin) dalam kondisi yang lemah, sedangkan dakwah salafiyah sendiri masih berada di tahap permulaan. Mayoritas penduduk Indonesia masih bodoh terhadap agamanya, apalagi terhadap manhaj salaf. Sedangkan syirik masih bertebaran di negeri kami dalam bentuk yang paling memprihatinkan. Inilah kondisi kami"

Pertanyaan kami : Bagaimana sikap kami terhadap kejadian dan kondisi semacam itu, dan apa kewajiban kami sekarang ini?

Jawab : Dari Hudzaifah bin Al-Yaman, dia berkata: Ketika orang-orang umumnya menanyakan kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam tentang kebaikan, maka aku menanyakan tentang kejahatan karena takut kalau-kalau kejahatan itu menimpa diriku. Aku bertanya, Wahai Rasulullah, dahulu kami berada di dalam kejahiliyaan dan keburukan, Lalu Allah mendatangkan kebaikan ini kepada kami. Apakah ada kejahatan sesudah kebaikan ini?, Beliau menjawab: "Ya." Aku bertanya lagi: "Lalu adakah kebaikan' setelah kejahatan tersebut?" Beliau menjawab: "Ya, tetapi ada kekotoran padanya." "Apa kotorannya?", tanyaku. "Kaum yang mengambil selain petunjukku. Sebagian perkara-perkara engkau anggap baik, sebagian lagi engkau ingkari", jawab Beliau. Aku bertanya kembali: "Lalu setelah kebaikan itu apakah ada kejahaan lagi?," Beliau menjawab: "Ya. Yaitu dai-dai di pintu-pintu neraka. Barangsiapa yang menyambut seruan mereka, maka akan tercampakkan ke dalamnya."

"Wahai Rasulullah, ceritakan sifat-sifat mereka kepada kami", pintaku. Beliau berkata: "Mereka berasal dari bangsa kita dan berbicara dalam bahasa kita." Lalu aku bertanya: "Lantas apa yang engkau perintahkan kepadaku jika hal itu menimpaku?," Beliau menjawab: "Tetaplah melazimi jama'ah kaum Muslimin dan imam mereka". Aku bertanya sekali lagi: "Bagaimana seandainya aku tidak mendapatkan jama'ah mereka dan imam mereka?." Maka beliau menjawab:`Tinggalkan firqoh-firqoh itu seluruhnya walaupun engkau harus menggigit ranting pohon, lalu kematian mendapati engkau dalam keadaan demikian."

Kalian, wahai masyarakat Indonesia, serahkanlah urusan kalian kepada orang yang telah Allah bebankan kepadanya urusan-urusan kalian (pemerintah). Janganlah kalian tergesa-gesa untuk menyerang pemerintah dan menyerang para perusuh tersebut. Kemudian seandainya seseorang terancam tertimpa musibah di rumahnya, dilanggar kehormatannya oleh para penjarah, perampok dan para perusuh, sedang ia khawatir tercabik-cabik hak asasinya, maka insya Allah boleh baginya untuk membela diri, membela kehormatan rumah dan harga dirinya. Adapun mereka yang telah terusir dan dikeluarkan dari rumahnya, kita tidak mengatakan kepada mereka dengan kejelekan, akan tetapi Allah menginginkan jalan keluar dan memperbaiki keadaan mereka dan menggantikan bagi mereka dengan yang lebih baik dari musibah yang menimpa mereka.

Tetaplah berpegang teguh kepada As-Sunnah, wahai masyarakat Muslim Indonesia! Janganlah kalian campur tangan dalam fitnah-fitnah. Jauhkanlah diri kalian dari fitnah-fitnah karena dia adalah kegelapan sebagaimana yang dikhabarkan Rasulullah kepada kita, yaitu tentang fitnah yang menjadikan seseorang yang bijaksana terheran-heran, seseorang mendapati sore dalam keadaan beriman, paginya ia telah kafir, dan mendapati pagi dalam keadaan beriman, sorenya ia telah kafir. Hendaknya kalian mohon bantuan kepada Allah dan bersabar. Janganlah kalian tenggelam dalam hizbiyah. Jauhkanlah diri kalian darinya. Hendaknya kalian menjadi orang-orang yang lurus/benar. Tekuni dan pelajarilah ilmu sunnah dari para ulama yang telah Allah berikan taufik-Nya kepada kalian agar belajar kepada mereka. Pegang teguhlah hal itu, jauhkanlah diri kalian dari perkara sia-sia dan percuma tersebut.

Soal : Baik, ya Syeikh. Pertanyaan kedua : Apakah boleh bagi kita untuk mengikuti pemilu, yang (di sini) insya Allah akan di adakan sebentar lagi. Kurang lebih dua bulan lagi, dengan mendukung salah satu partai politik yang berazas Islam. Karena, sebagian orang khawatir kalau salah satu parpol yang tidak bernafaskan Islam yang menang. Dengan sebab dan alasan inilah, mereka ikut memilih partai yang asasnya Islam. Maka bagaimana pendapat Anda tentang masalah ini, ya Syeikh?

Jawab : Yang paling dominan pada mereka (politikus) yang berkecimpung didalamnya dan dari slogan-slogan mereka atau slogan-slogan hizbiyah yang menjadikan Islam sebagai syiar mereka, adalah tatkala mencampuri politik, maka menjadi rusak dan merusak, serta berbuat sia-sia dan berbuat jahat terhadap Islam dan kaum Muslimin. Hal ini berdasarkan apa yang kami ketahui tentang mereka, yaitu dengan praktek-praktek menarik simpati dan meraup massa guna meraih kemenangan dalam pemilu. Dan bukanlah suatu perkara nyata yang mereka terapkan dan kerjakan melainkan secara realita yang berlaku adalah suatu perkara yang tidak dapat diterapkan sama sekali dan hanya sekedar slogan saja. Ini berdasarkan apa yang kami ketahui. Maka, janganlah kamu ikut serta, biarkan mereka bersama keadaannya. Janganlah ikut serta bersama mereka sebab dikhawatirkan umumnya para plitikus itu lihat bermain dengan emosi massa.

Soal : Baik, sekarang mengenai kondisi kami yang telah kami sebutkan dalam pertanyaan. Apakah kita boleh - misalnya - mengadakan suatu majelis dan ceramah umum yang besar di lapangan luas, di mana kita berbicara di hadapan khalayak ramai, dengan alasan memberi nasehat, menerangkan tentang sikap salafiyyin dalam mensikapi politik.

Jawab : Realita seperti ini harus ditinjau dari segi mafsadat (kerusakkan) dan mashlahatnya. Saya kuatir (cara) ini malah akan menyeret kalian kepada mafsadat yang lebih besar. Kalian sekarang ini dalam keadaan lemah, sebagaimana yang disebut dalam pertanyaan, di mana dilihat dari segi jumlah dan persiapan, kalian tidaklah memiliki kekuatan yang (selanjutnya) akan mengantarkan kalian kepada kerusakan yang lebih besar. Mestinya KhatibKhatib salifiyyin yang memberi nasehat di masjidmasjid dengan cara terbaik dan menerangkan al-haq kepada masyarakat atau kepada orang-orang yang telah Allah bebankan perkara kalian kepada mereka (penguasa) jika memungkinkan. Jika tidak, maka tahanlah diri kalian dari perkara tersebut. Hendaklah kalian mempelajari As-Sunnah bersama-sama di masjid-masjid. Pelajarilah kitab-kitab sunnah, dan kitab-kitab aqidah yang akan lebih menguatkan kalian didalam menguasai ilmu syar'i dan memperolehnya, serta ilmu-ilmu lainnya seperti ilmu hadits al-aqidah ash-shahihah. pelajarilah hal-hal tersebut. Dan jika kalian diintimidasi maka pergilah ke tempat-tempat yang jauh dan aman. Mohonlah pertolongan kepada Allah dan laksanakanlah apa yang diperintahkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dalam hadits Hudzaifah

Soal : Bagaimana jika ada masyarakat atau sekumpulan besar orang menyiapkan satuan bantuan serba guna dan penjaga keamanan untuk menghindari sesuatu yang tidak dinginkan karena di Indonesia besok lusa, menurut berita yang sampai kepada kami dan sepertinya berita ini benar bahwa salah seorang dari yang mengaku salafi akan mengadakan apel siaga yaitu orasi politik yang akan dilaksanakan hari Ahad (14/12/1999). Kami tidak tahu apa yang akan disampaikannya di dalam muhadarah ini, akan tetapi yang jelas berkaitan dengan kondisi politik yang menimpa kaum Muslimin di Indonesia saat ini dan kemungkinan di antara tema yang akan disampaikan adalah hukum wanita jadi presiden di suatu negeri. Mereka telah menyiapkan banser dan pasukaan pengaman untuk kegiatan ini.

Yang jadi masalah adalah muhadarah ini dibuka untuk umum bahkan menyertakan aparat keamanan unuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Jawab : Itu yang saya khawatirkan. !

Soal : Bagaimana pendapat anda tentang Majelis ini ?.

Jawab : Demi Allah menurut pendapat saya kalian jangan menyelenggarakan Majelis tersebuit. Jika memungkinkan hendaknya para khatib di Masjid-masjid yang menjelaskannya kepada masyarakat dan memperingatkan mereka dari fitna-fitnah. Jika tidak memungkinkan, maka tahanlah diri kalian dari masalah-masalah seperti ini. Coba kalian teliti dan pelajari di antara kalian.

Jika ada menteri-menteri di pemerintahan, maka hendaknya kalian bertukar pikiran dengan mereka dan jika mungkin dengan surat yang berisikan penjelasan yang terang dan jelas. Hendaknya terlebih dahulu kalian dengarkan tentang mereka ( pelaksana acara tersebut).

Jika sudah dan ada peluang untuk menulis secara resmi kepada pemerintah bahwa acara tersebut adalah perkara mungkar, menurut ahiul sunnah wal jamaah dan juga kalian ingkari (maka tulislah). Coba teliti masalah ini dan kalian musyawarahkan bersama tokoh-tokoh kalian yang lebih senior. Kalian lebih mengetahui keadaan, hanya saja saya khawatir kalian nanti akan terpengaruh (terhasut) kemudian kemudartan yang menimpa kalian lebih besar dari manfaat (yang hendak dicapai).

Pada hakekatnya, saya tidak setuju penyelenggaraan Majelis seperti itu, sebab mereka yang hadir adalah massa yang besar. Mungkin akan terjadi pertengkaran, dan mungkin akan menjurus kepada perkelahian dengan penggunaan senjata, sedangkan salafiyiin tidaklah terlibat dalam masalah-masalah seperti itu.

Jauhkanlah diri kalian dari fitnah-fitnah. Jika memungkinkan para khatib masjid menjelaskan (kepada masyakarat), maka tidak menjadi masalah. Atau kalian tulis surat penjelasan kepada pemerintah yang ditanda-tangani oleh tokoh-tokoh terpandang, para ulama yang dikenal baik di kalangan khusus maupun umum. Kalian jelaskan kepada masyarakat melalui surat yang ditulis oleh aparat pemerintahan seperti Menteri Kehakiman atau Menteri Perwakafan (agama) agar masalah tersebut bisa dijelaskan dengan kerelaan (dapat diterima semua pihak) dan kalian jelaskan kepada pemerintah bahwa as-salafiyyin tidak ada kepentingan untuk ikut campur dalam masalah politik. Akan tetapi, kepentingan mereka adalah menjaga din yang suci ini, memelihara tauhid dan as-sunnah.

Soal : Baik, ya Syeikh. Jazakaullah khairan.

SOEHARTO DAN ANAKRONISME KEADILAN ( I )

SOEHARTO DAN ANAKRONISME KEADILAN ( I )

“Ironisnya ketika pemerintah selalu berlindung dibalik kata-kata
“kemanusiaan” dalam menghadapi mantan diktator yang selama ini telah
menghancurkan esensi kemanusiaan itu sendiri…”

Soeharto seorang mantan diktator fasis-kanan Orba, kini tengah
berproses dengan suatu praksis “pengampunan” yang tengah dibangun
oleh pemerintahan neo-Orba masa kini yang dipimpin oleh Susilo Bambang
Yudhoyono-Muhammad Jusuf Kalla (SBY-MJK). Praksis “pengampunan”
kepada sebagian kecil “dosa-dosa” (dari seluruh “dosa-dosa”)
politiknya kepada seluruh masyarakat Indonesia yang didasarkan oleh
suatu argumen dan legitimasi dari suatu hukum formil, dan pemerintah
mempraksiskan “kekakuan” hukum tersebut sebagai alat untuk melakukan
suatu pembenaran kebijakan struktural untuk “mengampuni”. Tentunya
sangat berparadoks dengan praksis hukum yang diberlakukan kepada
mayoritas masyarakat di Indonesia, dengan menihilkan substansi keadilan
dari hukum itu sendiri. Ya, ketika hukum harus dilaksanakan —atau
dapat berjalan— hanya dengan praksis-praksis politik oleh orang-orang
yang mendominasinya, atau oleh suatu konsesi politik dari beberapa
faksi yang bersinergis secara taktis dan terbatas.

Apa yang dilakukan oleh pemerintahan masa kini terhadap Soeharto
bukanlah hal yang bersifat atraktif bagi keadilan itu sendiri, ataupun
suatu bentuk sensasi kekuasaan yang “mengatur” tentang realita nasib
seseorang, tetapi ini suatu upaya untuk “memutarbalikan” suatu logika
tentang keadilan dan meniadakan tuntutan yang dapat memenuhi rasa
keadilan masyarakat luas. Dan ini merupakan bagian dari beberapa
penjelasan riil tentang ketidakmampuan untuk mendirikan realita
keadilan tersebut, dan hanya berdasarkan pada logika sederhana
pemerintahan dalam perlakuannya terhadap keadilan. Atau tanpa
mengabaikan suatu kemungkinan, ketika proses “penyederhanaan” kepada
logika tentang keadilan disebabkan oleh tiadanya kemauan pemerintah
untuk menindak Soeharto secara lebih mengakar dan mengintrospeksi
sejarah tentang Orba itu sendiri. Lalu pemerintah dengan berbagai teori
“pembenarannya” berusaha menarik titik masalah keadilan kepada
pertimbangan “kemanusiaan” terhadap Soeharto, atau pemerintah sendiri
secara tiba-tiba berubah sikap untuk melegalisasikan konsep humanitas
dalam kasus ini (?).

Praksis retrospeksi terhadap sejarah telah dilakukan oleh pemerintah,
ketika pemerintah berusaha melakukan perbandingan deskriptif tentang
“perbuatan baik” yang dipraksiskan oleh Soeharto ketika “menguasai”
negeri ini selama 32 tahun. Tetapi pemerintah selalu “menghapuskan”
realita sejarah yang masih berada di memori kolektif masyarakat tentang
“bentuk-bentuk kejahatan”, yang dipraksiskan secara ideologis hingga
secara ekstremitas institusi kepada masyarakat selama Soeharto
berkuasa. Dan ini merupakan suatu bentuk realisasi nyata, ketika
orang-orang yang “dibesarkan” oleh Orba melakukan gerilya politik
dengan legalisasi media struktural (kepartaian, birokrasi, militer,
aparatur hukum, dan jajaran kementerian), hingga pada suatu kevulgaran
tindakan untuk melindungi Soeharto dari berbagai tekanan yang dilakukan
oleh masyarakat terutama oleh kelompok oposisi-kiri di Indonesia. Pada
intinya, ketika mereka semua berusaha untuk “membalas budi” yang
telah ditanamkan oleh kuku-kuku Orba kepada kehidupan mereka. Bahkan,
ketika kuku-kuku Orba mampu “menancap tajam” kepada orang-orang yang
selama ini dianggap lebih “steril” ataupun yang dianggap
berseberangan oleh Orba pada masa itu. Hal ini dapat terlihat jelas
ketika mereka menduduki kursi kekuasaan sebelum SBY-MJK terpilih
sebagai presiden dan wakil presiden. Maka tidak heran ketika masyarakat
harus dipecundangi untuk kesekian kalinya oleh kaum tekno-demokratik
yang dianggap sebagai praksis reformis dan demokratis, dan masyarakat
“dipaksa” untuk menerima konsep yang mendemoralisasi tuntutan akan
keadilan tersebut. (bersambung)

Mei 2006, Leonowens SP

SOEHARTO DAN ANAKRONISME KEADILAN ( II )

Karakter resistensi pemerintah terhadap realita yang dibangunnya untuk
mendemoralisasi suatu bentuk keadilan, telah menjelaskan suatu
pemerintahan yang berpraksis “mengeksploitasi” hukum untuk
menciptakan suatu “keadilan” yang dianggap sesuai dengan tawaran
logika hukum. Tentunya pemerintah sendiri telah bersikap antipati
terhadap bentangan realitas kejahatan (Soeharto) yang dilakukan selama
32 tahun, dengan mengupayakan suatu pembenaran yang diambil berdasarkan
“sisi positif” yang telah dipraksiskan oleh Soeharto selama ia
berkuasa. Ironisnya ketika pemerintah selalu berlindung dibalik
kata-kata “kemanusiaan” dalam menghadapi mantan diktator yang selama
ini telah menghancurkan esensi kemanusiaan itu sendiri kepada seluruh
masyarakat di Indonesia. Dan pemerintah bersama dengan para tokoh yang
telah “dibesarkan” oleh Orba, secara serentak melakukan sebuah
perlawanan sporadis (yang dulunya terkesan malu-malu) terhadap tuntutan
keadilan dari apa yang telah dikerjakan oleh Soeharto dan kroninya
selama ini. Ibarat seperti sekumpulan orang (kaum elit) yang
dimobilisir untuk secara bersamaan melakukan praksis “pembebasan”
kepada Soeharto. Dan hal ini dapat divisualisasi, ketika pemerintah
SBY-MJK melakukan praksis atraktif dengan melakukan rapat konsultasi
yang dihadiri oleh pejabat lembaga tinggi dan tertinggi negara hanya
untuk membahas satu kasuistik krusial, yaitu status hukum Soeharto.

Memang menjadi suatu keharusan untuk melakukan perbandingan empiris
tentang apa yang telah dipraksiskan oleh Orba, khususnya Soeharto,
selama ia menguasai Indonesia. Dan ini harus digulirkan secara obyektif
untuk membangun suatu kesadaran masyarakat tentang sejarahnya. Tetapi
kini pemerintah dengan segala “kelicikannya” berusaha untuk membangun
suatu image positif tentang Soeharto, dan pemerintah dengan
kekuasaannya mampu untuk berpropaganda secara progresif, cepat, dan
meluas; yang pada akhirnya mampu membunuh karakter kesadaran kolektif
masyarakat tentang sejarahnya yang kelam ketika Soeharto berkuasa.
Masyarakat selalu dikondisikan oleh praksis-praksis yang manipulir agar
terbangun suatu memori kolektif tentang “pembuaian” oleh mimpi-mimpi
masa lalu: pembangunan, kestabilitasan, keamanan, dan pertumbuhan
ekonomi. Bersamaan dengan itu, ketika daya kritis masyarakat semakin
ditumpulkan oleh realita kesehariannya dan kejenuhannya oleh bermacam
pagelaran pada teater realitas tentang apa yang dilakukan oleh para
elit yang selalu “mengusung” —lebih tepatnya mengeksploitasi—
reformasi dan demokrasi tersebut.

Lalu, hal ini tidak hanya sebatas pada pragmatisme yang dilakukan
berdasarkan ide tentang “pelestarian Orba dan nilai-nilainya”, tetapi
ada suatu bentuk ide (walaupun moderatif) yang lebih diakomodir oleh
kaum yang “selalu mengusung agama” dengan tawaran suatu praksis
penetralisiran secara telanjang, yaitu menawarkan bentuk rehabilitasi
“secara berimbang” antara Soekarno dan Soeharto. Mereka berpikir
tentang esensi dari suatu kontradiksi permanen yang ada di republik ini
hanya berporos pada dua kutub figur yang berpengaruh, terutama yang
berekses kepada masyarakat grass root. Tetapi mereka membuang wajahnya
dari kemunafikan yang telah mereka praksiskan, terutama dalam relasi
masyarakat dan negara. Atau mereka selama ini hanya memperjuangkan
suatu “jalan tengah” dari suatu ketidakmampuan untuk merealisasikan
nilai-nilai tentang keadilan yang harus dibangun. Bahkan, hal tersebut
makin distimulus oleh konsep-konsep yang mengirasionalisasi secara
paksa tentang bentuk-bentuk ketidaksempurnaan dari manusia yang harus
diberikan suatu “pengampunan”, seperti yang telah digariskan berdasar
nilai-nilai keilahian dalam relasi antar sesama manusia. Dan bukankah
ini suatu bentuk penafsiran yang terlalu absurd jika dibumikan dalam
suatu bentuk kebijakan oleh pemerintah? (bersambung)

SOEHARTO DAN ANAKRONISME KEADILAN ( III-Akhir )

Pemerintah selalu berbicara tentang prinsip-prinsip “kemanusiaan”
pada kasus Soeharto, tetapi pemerintah telah bersikap ambiguitas
terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang harus dipraksiskan dalam
mewujudkan suatu bentuk keadilan, terutama kepada masyarakat di
Indonesia. Bahkan selama ini pemerintah telah melakukan suatu
penyederhanaan terhadap prinsip tentang konstruksi keadilan, terutama
konstruksi keadilan yang seharusnya dibangun pada relasi antara
masyarakat dengan negara. Jadi dimanakah letak keadilan itu, ketika
keadilan hanyalah suatu “hiasan” pada dinding-dinding demokrasi? Hal
ini telah menegaskan tentang suatu pemerintahan yang mereposisi dirinya
sebagai “tuhan” penentu nasib setiap manusia, khususnya tentang
hubungannya dengan keadilan. Dan pemerintah adalah “hukum” itu
sendiri, termasuk pemerintah yang merupakan “keadilan” yang harus
diberlakukan secara paksa ditengah-tengah masyarakatnya. Kasus Soeharto
telah menjelaskan tentang apa yang dianggap “hukum dan keadilan” oleh
pemerintah. Kini masyarakat diupayakan agar “memaklumi” apa yang
telah dilakukan oleh Soeharto selama ia dulu berkuasa, tetapi
masyarakat tak habis-habisnya disuguhkan oleh rentetan ekses (negatif)
dari kekuasaan Soeharto yang tetap bergerak hingga rentang kekinian,
dan di setiap kehidupan masyarakat.

Indonesia masa kini tidak akan terlepas dari apa yang telah
dipraksiskan dan dibentuk oleh pemerintahannya pada masa lalu; tentunya
pemerintah sangat dominan untuk membangun suatu negara dibanding
masyarakatnya, karena di Indonesia masyarakat hanyalah pelaku pasif
dari apa yang “dikehendaki” atau yang “diperintah” oleh
pemerintahnya, khususnya pada masa Soeharto waktu berkuasa. Soeharto
sebagai icon kediktatoran korup di Indonesia, secara sistemik
direposisi oleh pemerintah dengan membangun suatu opini positif
tentangnya, dan pemerintah selalu menawarkan suatu “logika sederhana”
dalam menentukan status hukum Soeharto dari praksis kejahatan masa
lalunya. Pemerintah merupakan antitesa dari sejarah kejahatan Soeharto,
karena pemerintah bersikap ambigu dalam menindak Soeharto dan para
kroninya. Ada apa dibalik itu semua? Ini adalah salah satu hal menarik,
karena keterikatan terhadap Orba masa lalu-lah maka pemimpin-pemimpin
di republik ini dapat berdiri untuk memimpin. Rakyat hanyalah pelengkap
dari proses kepemimpinan, karena rakyat merupakan “obyek” dari
kekuasaan, tidak lain dari itu!

Masyarakat traumatis akan hadir bersamaan dengan setiap pergantian
pemerintahan di republik ini, dan masyarakat depresif merupakan
pelengkap sempurna —dalam relasi masyarakat dan negara— ketika
pemerintahan tersebut tengah berpraksis. Ini adalah realita, yang mana
realita tersebut tidak pernah dipertemukan dengan keadilannya, ataupun
realita tersebut pada akhirnya selalu “disembunyikan” dari memori
kolektif masyarakatnya. Tentunya masyarakat selalu dibangun dalam ruang
yang “harus melupakan” realita sejarahnya, ataupun “berdamai”
dengan masa lalunya, sehingga masyarakat selalu dihadapkan dengan suatu
kedilematisan tentang praksis keadilan. Praksis keadilan yang merupakan
bagian krusial untuk membangun sejarah masyarakat kedepan, kini harus
dibuyarkan oleh kebijakan kontroversial SBY-MJK tentang keadilan itu
sendiri. Dan proses menuju keadilan terhadap Soeharto, harus melalui
beberapa bentuk “petualangan” politis yang dipraksiskan oleh keempat
orang Presiden-Wakil Presiden pasca Mei ’98. Pemerintah selama ini
hanya mengupayakan suatu pembangunan keadilan berdasarkan pada
hukum-hukum formil, tanpa praksis perjuangan politik untuk
membangunnya. Yang dipraksiskan oleh pemerintah adalah bentuk-bentuk
politisasi hukum. Lalu, dimana hak masyarakat untuk menuntut keadilan
terhadap mantan penguasanya? Bahwasannya apa yang disebut “hak”
tersebut telah direposisi oleh pemerintah sebagai realita
phantasmagoria yang selalu hadir dalam mimpi-mimpi tentang keadilan
oleh masyarakat. (selesai)

Mei 2006, Leonowens SP

Rialita Hitam Politik Indonesia

From: "hank hank"
To: apaka...@radix.net
Subject: Teguh-Rialita Hitam Politik Indonesia
Date: Mon, 30 Jul 2001 02:57:33

Rialita Hitam Politik Indonesia
--------------------------------------
Hampir setiap presiden Indonesia harus turun karena dikudeta. Presiden RI
pertama, Sukarno diturunkan setelah meletusnya peristiwa berdarah G30S/PKI
yang didalangi oleh Suharto. Setelah 32 tahun Suharto memegang jabatan
presiden, dia sendiripun dikudeta oleh kelompok islam fundamentalis ICMI dan
dihianati oleh anak emasnya, BJ Habibie, melalui peristiwa berdarah 13-15
Mei 1998. Gus Dur pun tidak luput dari kudeta yang dilancarkan oleh kelompok
ICMI/Poros Tengah, ORBA, dan militer (terutama AD dan Polri). Ironisnya
Megawati SUKARNOEPUTRI, yang juga putri dari proklamator Sukarno, adalah
salah satu pelopor dibalik jatuhnya pemerintahan Gus Dur. Hanya BJ Habibie
yang lolos dari "malapetaka politik" kudeta. Jangan heran kalau Megawati
akan dikudeta oleh kelompok yang dianggap kawan. Yang menjadi pertanyaan
adalah berapa lama Mega akan bertahan sebagai presiden? Tradisi kedeta ini
memberikan gambaran bagaimana gelapnya politik di Indonesia.

Sudah bukan rahasia lagi jika Gus Dur yang diturunkan melalui kudeta
parlemen yang dimotori oleh PDI-P, Golkar, dan militer. Menjelang
20-juni-2001 atau dekrit presiden, kejatuhan Gus Dur sudah diduga. Kenapa
sekitar 2 minggu sebelum SI yang dijadwalkan tanggal 1 Agustus 2001; polri
dan AD telah menempatkan 6000 personil di Jakarta? meskipun Gus Dur sendiri
menyatakan tidak berniat memberlakukan dekrit. Bahkan menurut media Radio
Nederland, 20 juni 2001, Di Jakarta disiagakan 40.000 anggota polisi dan
tentara dengan peralatan perang lengkap termasuk panser dan tank, yang
katanya hanya untuk menjaga jalannya SI. Seperti apa yang pernah dilakukan
oleh mantan kepala RPKAD Sarwo Edhi Wibowo ditahun 1960 an, panser dan tank
diparkir di depan Senayan yang letaknya tidak jauh dari Istana negara dan
mocong merian diarahkan ke istana presiden. Menariknya misi pengamanan SI
justru dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Suryo Bimantoro yang baru di
Non aktif oleh Gus Dur. Apa tujuan dari misi "pengamanan SI"? Kalau
Sidangnya legal, MPR dan Megawati tidak perlu dijaga sampai 42000 tentara
dan polisi. Ditambah teror-teror bom di Jakarta yang diduga berasal dari
gudang TNI AD (menurut rakyat merdeka,Senin, 23 july 2001). Gus Dur telah
membaca situasi saat itu dan meminta agar pendukungnya tidak ke Jakarta agar
pertumpahan darah seperti ditahun 1965 dan 1998 tak terulangi.

Memang sejak awal Gus Dur telah ditakdirkan (dipersiapkan) untuk dikudeta
oleh kelompok Orba dan militer. Dari date line "100 hari"nya Amien Rais yang
mustahil dicapai, Bulog gate, Brunei Gate, skandal seks, sampai fitnah2
lain. Koboi koboi elit politik ini benar benar merongrong pemerintah yang
sah dan melakukan pembunuhan karakter yang keji terhadap Gus Dur. Rakyat
dijadikan tumbal untuk memuaskan obsesi harta dan kekuasaan. Aceh dan Maluku
terus bergejolak dan merambat ke daerah daerah lain, Laskar Jihat yang
merupakan pasukan siluman kelompok fundamentalis Islam terus menebarkan
teror di berbagai daerah.Yang paling menyedihkan adalah Megawati yang
akhirnya termakan oleh ambisi sendiri.

Megawati sepertinya tidak dapat membedakan antara kawan dan lawan. Dia yang
dulunya menjadi teman sepenanggungan Gus Dur ketika sama sama melawan Orba,
sekarang telah menghianati teman sendiri dan menjadi bagian Orba. Banyak
pengamat baik lokal atau internasional yang mengatakan jika Megawati
hanyalah boneka Orba dan Taufik Kiamas. Inilah tragedi di negara ini,
Megawati yang menjadi poluler karena nama besar ayahnya, bung Karno, dan
Megawati menjadi simbol perjuangan rakyat kecil karena tragedi juli 27.

Sudah menjadi rahasia umum jika Megawati terjun kedunia politik atas
dorongan sang suami dan "businessman" Taufik Kiamas. Semenjak Megawati
menjabat sebagai ketua PDI-P dan wakil presiden, tidak ada satu kasus pun
yang dapat ditangani baik kasus internal PDI-P sampai kasus perang antar
agama di Maluku. Sebalik kasus internal PDI-P dipegang oleh kelompok Taufik
Kiamas dan kelompok PDI-P nasinalis seperti Eros Jarot, Sabam Sirait,
Laksamana, Dimyati tersingkir atau disingkirkan. Dan mereka diganti dengan
orang bos bos dari Golkar macam Arifin Panigoro dan Sucipto.

Disinilah letak kebodohan Megawati, mudah ditipu oleh musuh sendiri dan
diperalat oleh suami sendiri untuk kepenting bisnisnya. Sang penulis sendiri
juga cukup kaget setelah nonton dan mendengar siaran berita internasional
seperti dari CNBC, CNN, BBC. Mereka mengatakan jika Megawati tidak lain
hanya seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki kecerdasan dan tidak
tanggap dengan masalah nasional. Sekolahpun tidak tuntas. Malah ada wartawan
yang bercerita, setelah usai mewawancara Megawati, sang wartawan berpikir
koq pemimpin negara ada yang seperti ini, tidak mempunyai wawasan dan visi
negara. Megawati meraih kursi presiden hanya karena nama SUKARNOputeri.

Rupanya borok pemerintahan Megewari sudah tercium sampai keluar, jangan
jangan apa yang dikuatirkan masyarakat bisa menjadi kenyataan.
Kelompok Orde Baru sudah boleh dikatakan kembali berkuasa, apalagi dengan
terpilihnya Hamzah Haz sebagai Wapres.Sebenarnya Akbar Tanjung dan Hamzah
Haz adalah setali tiga uang, dua duanya berasal dari kelompok yang sama,
kelompok Orba. Megawati mungkin lupa jika Hamzah Haz pernah menjungkalkannya
dari kursi nomor satu ditahun 1999 dengan alasan presiden harus laki-laki.
Dengan tangan besi militer dan orang orang Orba disekitarnya, maka rencana
kembalinya kelompok Orba hampir sukses. Sekarang Megawati tinggal tunggu
dikudeta seperti presiden sebelumnya.

Tanda tanda Orba pun makin terlihat, dengan ditangkapnya 8 jenderal polri
yang dituduh membangkang. Padahal mereka cuma diduga mengumpulkan pewira
lain untuk mendukung presiden yang sah pada waktu itu dan kapolri baru,
Chaeruddin. Loh, bukannya Kapolri Jenderal Suryo Bimantoro justru yang
membangkang terhadap pemerintahan yang sah dengan menolak dinon aktifkan
oleh presiden. Setelah Gus Dur jatuh, Bimantoro mengunakan kesempatan ini
untuk menangkap lawan2nya. Mahasiswa yang mendemo anti Golkar ditangkap
dikenai hukuman tindak pidana ringan. PBWNU Jatim dicekal karena menjadi
pembicara dalam sebuah diskusi rakyat. Nasib Letjen Agus Wirahadikusuma dan
Mayjen Saurip Kadi yang menginginkan TNI bersih juga disinkirkan dari
militer.

Jaksa Agung Baharudin Lopa dan Ketua Muda Pidana Umum Mahkamah Agung M.
Syafiuddin Kartasasmita SH yang dikenal sebagai orang yang tegas dalam
menangani kasus2 korupsi mengalami nasib yang lebih naas. Dalam waktu kurang
dari 2 bulan Jaksa Agung Lopa telah menunjukan keseriusannya untuk
menberantas korupsi di negeri ini. Akbar Tanjung, Arifin Panigoro, Probo
Pangestu, Sjamsul Nusalim, nurdin Halid ,dan koruptor lain mulai diperiksa.
Kasus mantan bos mafia Suharto dan Ginanjar Kastasamista dibuka kembali. Bob
Hasan dipindah ke Nusa Kambangan Anggota DPR yang terlibat dalam berbagai
kasus korupsipun mulai gigit jari. Tiba-tiba secara misterius Jaksa Agung
Lopa meninggal dunia "katanya" kena serangan jantung, anehnya kenapa
jantung yang ada masalah tetapi koq perutnya yang sakit. Nasib malang juga
menimpa hakim Syafiuddin Kartasasmita ditembak mati oleh sekelompok tak
dikenal.Dia tidak lain adalah hakim yang mengvonis Tommy (putra Suharto yang
kini sedang menjadi buronan) dan memutuskan kasus tukar tanah Bulog-Goro.
Menurut Sinar Harapan Jum'at, 27 Juli 2001, berdasarkan peluru yang
ditemukan dalam tubuh sang hakim, kesimpulan sementara senjata yang gunakan
adalah pistol Browing keliber 9 mm buatan Finlandia yang biasanya dipakai
oleh satuan khusus seperti Kostrad atau Kopassus dan Paspampres (pasukan
pengawal presiden). Inikah realita yang harus dihadapi oleh para pembela
keadilan di negeri ini?

Memang sudah kenyataannya jika politik Indonesia masih dikendalikan oleh
antek-antek Orba terutama militer. Seandianya militer memihak Gus Dur, MPR
tidak akan mampu berbuat apa-apa. Idealnya suara hati rakyat yang seharusnya
didengar tetapi kenyataannya adalah bedil dan uang yang suaranya lebih
keras. Banyak jenderal-jenderal atau pewira menengah yang mengecap manisnya
uang dan kekuasaan tidak dapat melepaskan gaya hidup mereka yang seba mewah
begitu saja. Dan orang juga mikir mau lawan tentara pakai apa, mereka punya
bedil dan jumlahnya banyak lagi sedangkan masyarakat umum tidak punya apa-
apa. Mau lawan pakai hukum, orangnya itu lagi - itu lagi, sami-mawon. Lawan
pakai pisau dapur, sudah keburu dibedil dulu.

Di era rezim Suharto, militer menjadi tulang punggung pertarungan politik
dimana segala sesuatu diatur dengan kekerasan. Rakyat dikuras sampai kering
kalau melawan akan ditindak secara kejam. Contohnya Aceh dan Papua Barat
yang kaya akan hasil alamnya, kekayaan itu dirampas dan disimpan kekantung
elit politik dan para jenderal, siapa saja yang tidak terima dibunuh,
disiksa, diteror, dan bahkan wanitanya diperkosa. Demi menutupi kesalahan
mereka, komplotan srigala ini membentuk pasukan sipil macam laskar jihat dan
pamswakarsa untuk meredam kekuatan rakyat. Ironisnya, masih ada orang mau
dipakai untuk membunuh saudara sendiri. Betapa rendahnya harga diri orang
orang macam ini.

Berita kekejaman militer sulit ditemukan di surat-kabar atau media
electronik, karena sebagian besar informasi masih dipegang oleh kawanan
srigala. Akibatnya banyak rakyat yang tertipu. Kriminal perang bisa
dimanipulasi jadi pahlawan perang, tokoh masyarakat yang memperjuangkan
kepentingan masyarakat justru difitnah sebagai pembangkang. Contohnya Gus
Dur yang baru saja dimatikan karakternya oleh komplotan srigala melalui
jalur media. Dia difitnah terlibat korupsi, skandal sex, dll.

Disamping militer dan pengusaha (koruptor), masih ada sebuah kelompok yang
dikenal sebagai kelompok islam ekstrimis. Meskipun mereka tidak mempunyai
kekuatan militer, tetapi mereka sekarang yang mengendalikan roda
pemerintahan (dengan asumsi Mega tunduk dengan mereka). Mereka tidak lain
adalah kelompok Masyuni yang dari dulu ingin menjadikan Indonesia sebagai
negara islam. PPP dan Hamzah Has yang latar belakangnya NU, tetapi Islamnya
patut diberi tanda tanya. Berupaya memperjuangkan piagam Jakarta yang berisi
menganti hukum negara dengan hukum Islam. Tentunya pembaca masih ingat
Hamzah Haz mengatas namakan Islam untuk menolak perempuan. ketua DPR, Akbar
Tanjung juga orang HMI yang berakar dari kelompok Masyuni, demikian pula
antek ICMI ketua MPR, Amin Rais, dan ketua DPA, Achmad Tirtosudiro, yang
berasal dari kelompok yang sama. Begitu pula orang macam Yusril Mahendra dan
Adi Sasono. Ada konspirasi dibalik tragedi mei 13-15, 1998, jika Suharto
dikudeta oleh kelompok ini. Seperti yang dikatakan oleh Jenderal Theo Sjafei
adanya rencana pembentukan negara Islam di Indonesia yang dilancarkan oleh
ICMI. Mungkinkah impian negara Islam terwujud setelah Megawati disingkirkan?
Apakah militer juga akan tinggal diam? Meskipun PPP menyatakan tidak akan
mempersoalkan isu gender wanita dan piagam Jakarta, bisakah mereka
dipercaya?

Sekarang Megawati memangku jabatan nomor satu di Indonesia. Masalah yang
dihadapi tidak kecil, krisi ekonomi negara yang sudah morat marit, ancaman
disintegrasi negara, kasus HAM dan korupsi yang belum dituntaskan, teror dan
kerusuhan diberbagai daerah, dan pemerintah yang berantakan. Disamping itu
mampukah Megawati mengontrol kelompok Orba dan Militer untuk turut dalam
membangun negara. Katakanlah semua dosa TNI dan koruptor semua diampuni,
agar mereka menghentikan aksi teror dan penghancuran ekonomi negara. Demi
menjalankan roda ekonomi diperlukan kestabilan politik dan keamanan negara
tanpa teror bom dan kerusuhan. Jika ekonomi mulai membaik dan uang mulai
mengalir, pertanyaan apakah komplotan serigala akan dengan sukarela berhenti
mencuri kekayaan rakyat dan hidup sederhana? Apa artinya jika kekayaan
negara masuk dalam kantung pribadi dan rakyat tetap dibiarkan melarat.
Penyakit serakah seperti kanker, kalau dibiarkan akan makin ganas.

Masalah lain yang dihadapi Megawati adalah kendala utama ekonomi Indonesia
berada ditangan konglomerat kroni Suharto dan koruptor. Seandainya mereka
semua dipenjara, ekonomi Indonesia akan mengalami kesulitan yang luar biasa.
Siapa yang akan mengolah perusahaan-perusahaan tersebut. Contohnya bank BCA
yang begitu kuat, setelah dirampok oleh Habibie dari keluarga Salim dan
dibagi-bagikan kekroninya. Sekarang nama bank BCA sudah tidak kedengaran
lagi. Koneksi dan management sebuah perushaan tidak dapat ambil alih atau
dirubah dalam satu malam.

Meskipun sang penulis agak pesimis dengan presiden Megawati. Menurut media
New York Times, baru baru ini Megawati masih menyempatkan diri nonton
"Shrek" bioskop. Koq negara lagi genting malah nonton bioskop. Sang penulis
juga melihat adanya pararel antara situasi Megawati dan mantan PM wanita
pakistan Benazir bhutto, tetapi sang penulis berharap karir Megawati tidak
akan berakhir seperti Benazir alias dikudeta. Bagaimanapun juga dia harus
didukung dalam menjalankan tugasnya, meskipun banyak yang tidak setuju
dengan pengangkatannya sebagai presiden. Nasi telah menjadi bubur, tetapi
reformasi harus jalan terus, perjuangan menentang korupsi dan Orba belum
selesai dan Golkar masih menunjukan taringnya. Pembangunan harus
konsetrasikan disektor yang crusial, seperti ekonomi, pertanian, pangan, dan
pendidikan. Diikuti dengan pembenahan Nasional diberbagai bidang lain.
Pertikaian antar politik patutnya dihentikan, "enough is enough". Generasi
TNI baru patutlah menjadi pelindung rakyat bukannya anjing Orba, sebaliknya
pemerintah juga memperhatikan kesejahterahan rakyatnya termasuk TNI dan
Polri. Sebagai kata penutup, sang penulis adalah pendukung besar idenya Gus
Dur "Plurarisme dan Humanisme". Ide ini sangat sulit diterapkan di Indonesia
di saat ini, tetapi ada harapan ide ini akan diterima dimasa yang akan
datang. Gus Dur boleh dilengserkan, tetapi idenya tetap hidup dalam hati
pengikut dan pendukungnya. Perjalanan ke era reformasi masih jauh.

Salam
Teguh Saparua

Papaver Somniferum

Papaver Somniferum

Papaver somferum, ditemukan oleh Carl Vonlinne di Swedia. Papaver somniferum memiliki namia lain opium popy/papaver album/papaver ningrum dengan famili Papaveraceae. Papaver somniferum merupakan tanaman annual, memiliki tinggi 30-100 cm dan berbunga pada bulan Maret-Mei.. Tanaman ini biasanya hidup di daerh dengan ketinggian 1000-1500 diatas permukaan laut. Stuktur kandungan kimia dari papaver somniferum:


Morfologi

Buah

Buah dari tanaman papaver somniferum ini berbentuk kapsul globular, dimana dari bagian inilah disadap getah yang akan digunakan untuk membuat opium. Buahnya biasanya berwarna hijau ataupun ada juga yag berwarna ungu.


Bunga

Bunganya berwarna ungu atau lilac., dan merupakan bunga yang lengkap. Letak bakal buah berada pada bagian atas dasar bunga/merupakan bunga lepas yang bakal buahnya tidak tenggelam pada dasar bunga.


Daun

Bagun daunnya berbentuk daun berbentuk jorong, tepi daun bergerigi, ujung daun runcing, dan pangkal daun tumpul. Pertulangan daun tanaman ini menyirip. Daun berwarna hijau.


Batang

Bentuk batang bulat dan berwarna hijau.

Akar

Akarnya merupakan akar serabut, sehingga akar tanaman ini tidak terlalu kokoh untuk menopang bagia diatasnya.

Anatomi Papaver Somniferum

A. Daun

Pada daun tanaman ini dari bagian permukaan hingga bagian dasar daun memiliki:

1. Lapisan epidermis atas

Epidesmis daun memiliki banyak variasi dan derivatnaya. Sel/lapisan ini dilapisi oleh selapisan kutikula, pada permukaannya.Pada lapisan ini terdapat stomata yang berfungsi sebagai alat respirasi pada tumbuhan. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk melindungi bagian dalam daun.

2. Lapisan Mesofil/daging daun

Pada bagian mesofil daun ini tersusun atas sel-sel parenkim. Pada tumbuhan ini dijumpai diferensiasi spons parenkim dan parenkim palisade karena merupakan tumbuhan dikotil. Pada bagian mesofil ini juga terdapat berkas pengangkut yaitu xilem dan floem yang menyerupai berkas pengankut pada batang.

3. Lapisan epidermis bawah

Lapisan ini memiliki struktur dan fungsi yang sama dengan epidermis atas, namun hanya letaknya saja yang membedakan keduanya.

B. Batang

Bagian batang terdiri dari:

1. Epidermis batang

Bagian ini merupakan bagian terluar yang berfungsi untuk melindungi bagian yang terdapat di dalam batang.

2. Jaringan Korteks

Bagian ini terdiri atas sel-sel parenkim.

3. Berkas pengangkut

Berkas pengangkut untuk tanaman ini, tersusun berberkas-berkas dan teratur pada permukaan batang, dimana berkas-berkas pengangkut ini dikelilingi oleh jaringan perenkim.

4. Empulur batang

Bagian ini merupakan bagian yang terdapat dibagian dalam dari susunan batang.

C. Akar

Bagian akar terdiri dari:

1. Epidermis

Pada jaringan ini biasanya jaringan hypodermis, yang merupakan derivat dari epidermis.

2. Parenkim korteks

Jaringan ini tersusun atas sel-sel parenkim.

3. Selapis sel endodermis

4. Stele

Pada stele akar, floem berselang-seling dan terletak disebelah luar xilem. Xilem pada tumbuhan ini tidak berkembang hingga ke tengah-tengah lingkaran pusat akar sehingga dijumpai banyak parenkim empulur.

D. Bunga

Secara anatomi, struktur papaver somniferum terdiri dari:

1.Corolla

2.Calix

3.Stigma

4.Ovule

5.Anthera

6.Filamen

7.Polen

8.Saluran putik

9.Stilus

10.Berkas pengangkut(xylem dan floem)

E. Buah

Struktur anatomi buah:

1.Epikarpium

2.Berkas pengangkut

3.Ovum

4. Mesokarfium

5.Septum

Pada Papaver somniferum, terdapat latisifer yaitu lateks yang biasanya merupakan suatu suspensi dan dalam keadaan tertentu berupa emulsi. Thureson Klein yang telah mempelajari latisifer pada tanaman ini, melihat dalam sitolasma pemuncul banyak vesikael dengan material padat yang mungkin mengandung alkaloid. Tipe latisifer papaver somniferum adalah latisifer artikulata( bersambungan). Sistem latisifer dalam kapsul(yang menyediakan opium) pada papaver somniferum. Latisifer pada tumbuhan ini berdiferensiasi segera setelah perkecambahan biji. Struktur ini nampak terutama dalam ovarium dalam jumlah berlimpah. Di tempat ini latisifer membentuk sebagian besar jaringan periferi yang sejajar dengan berkas vaskular dan saling berhubungan oleh anastomosis. Jaringan semakin padat dengan berkembangnya kapsul.

Fisiologi Papaver Somniferum

Pada tanaman ini terjadi proses fotosintesis, karena pada tanaman ini memiliki kolofil yang merupakan pigmen fotosintetik. Pigmen fotosintetik ini berfungsi menyerap cahaya merah dan biru, serta memantulkan cahaya hijau. Klorofil terdiri dari klorofil a dan klorofil b. Klorofil b berfungsi menyerap energi foton cahaya matahari kemudian menyalurkannya ke klorofil a. Pada klorofil a, terdiri dari P700 dan P680 masing-masing untuk fotosistem I dan Fotosistem II. Dengan adanya beberapa karotenoid, memungkinkan perluasan spektrum dari warna-warna yang dapat menggerakkan fotosintesis dan selain itu juga sebagiannya lagi berfungsi dalam fotoproteksi.

Ketika fotosistem II menyerap cahaya, suatu elektron dieksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi dalam P680 ditangkap oleh aseptor primer,dan klorofil yang kekurangan elektron harus diisi. Suatu enzim mengekstraksi elektron dari air dan mengirimnya ke P680, menggantikan elektron klorofil yang keluar. Reaksi ini meguraikan menjadi ion hidrogen dan O2. Kemudian elektron terfotoeksitasi mengalir ke fotosistem I melalui rantai transfor elektron yang terdiri dari plastokinon yang berfungsi sebagai pembawa elektron. Begitu elektron menuruni rantai tersebut, terjadi proses fotofosforilasi nonsiklik yaitu penghasilan ATP selama aliran elektron nonsiklik. Ketika elektron sampai pada P700/fotosistem I, maka elektron selanjutnya dilewatkan pada rantai elektron kedua,yang menyalurkannya ke feredoksin. Enzim NADP+ reduktase kemudian menyalurkan elektron dari Fd ke NADP+ yang menhasilkan NADPH yang berenergi tinggi.

Setelah itu masuk ke siklus Calvin, dimana ATP yang dihasilkan pada proses sebelumnya digunakan sebagai sumber energi dan NADPH sebagai tenaga pereduksi. Pada proses ini karbon memasuki siklus dalam bentuk CO2. Pada proses ini dihasilkan gula berkarbon tiga yang disebut gliseraldehid 3-fosfat, dan untuk membentuk 1 molekul gula tersebut siklus harus terjadi 3 kali. Dari G3P kemudian diubah menjadi glukosa. Tanaman papaver somniferum merupakan tanaman C3.

Selain fotosintesis, terjadi juga proses respirasi yaitu proses pemecahan glukosa menjadi CO2 dan H2O yang disertai pembentukan ATP.

Tumbuhan papaver somniferum ini, yang biasa dimanfaatkan adalah bagian getah yang terdapat pada buahnya yang digunakan untuk membuat misalnya candu dan morfin. Tumbuhan ini mengandung 60 atau lebih alkaloid dengan asam mecinic, zat warna dan berbagai subtansi lainnya.



Daftar Pustaka

Anonim, 2007, Papaver Somniferum, http://www.maltawildplants.com/PAPV/Papaver somniferum.html, diakses tanggal 1 Mei 2007

Anonim, 2007, Papaver somniferum specimen, http://leda.lycaeum.org/Images/Papaver somniferum Specimen.7199.jpg, diakses tanggal 1 Mei 2007

Anonim, 2007, Papaver somniferum, http://www.erowid.org/plants/poppy/images/archive/papaversomniferum pod1.jpg, diakses tanggal 1 mei 2007

Anonim, 2007, Papaver somniferum, http://botany.cs.tamu.edu/FLORA/dcs420/fa01/fa01031.jpg, diakses tanggal 3 mei 2007

Anonim, 2007, Papaver Somniferum Photo, http://www.suchtzentrum.de/drugscouts/dsv3/stoff/opium.gif, diakases tanggal 3 Mei 2007

Anonim, 2007, Papaver Somniferum, http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.waterwereld.nu/images/papaver16.JPG&imgrefurl=http://www.waterwereld.nu/klaproos.html&h=312&w=312&sz=22&hl=id&start=163&tbnid=ucggvb5wOMsczM:&tbnh=117&tbnw=117&prev=/images%3Fq%3Dpapaver%2Bsomniferum%26start%3D160%26gbv%3D2%26ndsp%3D20%26svnum%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN, diakases tanggal 3 Mei 2007

Campbell, 2003, Biologi,184-198, UI Press, Jakarta

Fahn, H., 1995, Anatomi Tumbuhan, 237-248, UGM, Yogyakarta

Metcalfe,C.,R., 1950, Anatomy of The Dicotyledons Vol.I, 74-78, The Clarendon Press, Oxford

Jamur Merang

Jamur merang

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Langsung ke: navigasi, cari
Wikipedia:Membaca kotak taksonomi
Membaca kotak taksonomi
Jamumerang

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Fungi
Divisio: Basidiomycota
Kelas: Homobasidiomycetes
Ordo: Agaricales
Familia: Pluteaceae
Genus: Volvariella
Spesies: V. volvacea

Nama binomial
Volvariella volvacea
(Bulliard ex Fries) Singer

Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Sebutan jamur merang berasal dari bahasa Tionghoa cǎogū (Hanzi:草菇).

[sunting] Deskripsi

Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.

Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut kumbung. Sesuai dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai media alami utama. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38°C dengan suhu optimum pada 35°C.[rujukan?]

[sunting] Manfaat

Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.

Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak, sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes jamur, sup dan capcay.

Sentra produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negara-negara Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah beriklim sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan.

About me

nama gw aslinya dirahasiakan. nick name gw ucup neptune. mau tahu banyak tentang gw liat di:
ucupneptune.urlgalleries.net
ucupneptune.multiply.com
www.ucupneptune.tk
www.perspof.com/ucupneptune
www.youtube.com/ucupneptune
www.friendster.com/ucupneptune
thanks for looking my blogger.
sincerely
ucupneptune