Business Accounting
An online business accounting resource that's FREE! Learn accounting principles, business investments, debits and credits, financial ratios, improving profits, breakeven point, and more. Accountingcoach.com will help you become financially literate. Online Accounting Course
The best online accounting course, and it's FREE! Learn accounting principles, debits and credits, financial ratios, breakeven point, improving profits, and more. Accountingcoach.com's online accounting course will help you become financially literate.
Google
Harstone Pottery is handmade in Ohio! It takes 8 days to make a piece. Start your collection today! Perfect for gifts!

eranon

TRY THIS ! ! !






Friday, December 21, 2007

"DAMPAK MEDIS SHALAT TAHAJJUD"

Sholat Tahajjud ternyata tak hanya membuat seseorang yang melakukannya
mendapatkan tempat (maqam) terpuji di sisi Allah (Qs Al-Isra:79) tapi juga
sangat penting bagi dunia kedokteran. Menurut hasil penelitian Mohammad
Sholeh, dosen IAIN Surabaya, salah satu shalat sunah itu bisa membebaskan
seseorang dari serangan infeksi dan penyakit kanker. Tidak percaya?
Cobalah Anda rajin-rajin sholat tahajjud. "Jika anda melakukannya secara
rutin, benar, khusuk, dan ikhlas, niscaya Anda terbebas dari infeksi dan
kanker". Ucap Sholeh. Ayah dua anak itu bukan 'tukang obat' jalanan. Dia
melontarkan pernyataanya itu dalam desertasinya yang berjudul 'Pengaruh
Sholat tahajjud terhadap peningkatan Perubahan Response ketahanan Tubuh
Imonologik: "Suatu Pendekatan Psiko-neuroimunologi" Dengan desertasi itu,
Sholeh berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada
Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya, yang dipertahankannya Selasa
pekan lalu. Selama ini, menurut Sholeh, tahajjud dinilai hanya merupakan
ibadah salat tambahan atau sholat sunah. Padahal jika dilakukan secara
kontinu, tepat gerakannya, khusuk dan ikhlas, secara medis sholat itu
menumbuhkan respons ketahannan tubuh (imonologi) khususnya pada imonoglobin
M, G, A dan limfosit-nya yang berupa persepsi dan motivasi positif, serta
dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang
dihadapi (coping).

Sholat tahajjud yang dimaksudkan Sholeh bukan sekedar menggugurkan status
sholat yang muakkadah (Sunah mendekati wajib). Ia menitikberatkan pada
sisi rutinitas sholat, ketepatan gerakan, kekhusukan, dan keikhlasan.
Selama ini, kata dia, ulama melihat masalah ikhlas ini sebagai persoalan
mental psikis. Namun sebetulnya soal ini dapat dibuktikan dengan
tekhnologi kedokteran. Ikhlas yang selama ini dipandang sebagai
misteri,dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon
kortisol. Parameternya, lanjut Sholeh, bisa diukur dengan kondisi tubuh.
Pada kondisi normal, jumlah hormon kortisol pada pagi hari normalnya
antara 38-690 nmol/liter. Sedang pada malam hari-atau setelah pukul 24:00
normalnya antara 69-345 nmol/liter. "Kalau jumlah hormon kortisolnya
normal, bisa diindikasikan orang itu tidak ikhlas karena tertekan. Begitu
sebaliknya. Ujarnya seraya menegaskan temuannya ini yang membantah
paradigma lama yang menganggap ajaran agama (Islam) semata-mata dogma atau
doktrin.

Sholeh mendasarkan temuannya itu melalui satu penelitian terhadap 41
responden sisa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah,
Surabaya.Dari 41 siswa itu, hanya 23 yang sanggup bertahan menjalankan
sholat tahajjud selama sebulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa
yang bertahan sholat tahjjud selama dua bulan. Sholat dimulai pukul
02-00-3:30! sebanyak 11* rakaat, masing masing dua rakaat empat kali salam
plus tiga rakaat. Selanjutnya, hormon kortisol mereka diukur di tiga
laboratorium di Surabaya (paramita, Prodia dan Klinika). Hasilnya,ditemukan
bahwa kondisi tubuh seseorang yang rajin bertahajjud secara ikhlas berbeda
dengan orang yang tidak melakukan tahajjud. Mereka yang rajin dan ikhlas
bertahajud memiliki ketahanan tubuh dan kemampuan individual untuk
menaggulangi masalah-masalah yang dihadapi dengan stabil. "Jadi sholat
tahajjud selain bernilai ibadah, juga sekaligus sarat dengan muatan
psikologis yang dapat mempengaruhi kontrol kognisi.

Dengan cara memperbaiki persepsi dan motivasi positif dan coping yang
efectif, emosi yang positif dapat menghindarkan seseorang dari stress,"Nah,
menurut Sholeh, orang stress itu biasanya rentan sekali terhadap penyakit
kanker dan infeksi. Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin dan
disertai perasaan ikhlas serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki
respons imun yang baik, yang kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit
infeksi dan kanker. Dan, berdasarkan hitungan tekhnik medis menunjukan,
sholat tahajjud yang dilakukan seperti itu membuat orang mempunyai
ketahanan tubuh yang baik.

Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak mampu mengetahui semua
rahasia atas rahmat, nikmat,anugrah yang diberikan oleh ALLAH kepadanya.
Haruskah kita menunggu untuk bisa masuk diakal kita??????? Seorang Doktor
di Amerika telah memeluk Islam karena beberapa keajaiban yang di temuinya
di dalam penyelidikannya. Ia amat kagum dengan penemuan tersebut sehingga
tidak dapat diterima oleh akal fikiran. Dia adalah seorang Doktor
Neurologi. Setelah memeluk Islam dia amat yakin pengobatan secara Islam
dan oleh sebab itu ia telah membuka sebuah klinik yang bernama "Pengobatan
Melalui Al Qur'an" Kajian pengobatan melalui Al-Quran menggunakan
obat-obatan yang digunakan seperti yang terdapat didalam Al-Quran. Di
antara berpuasa, madu, biji hitam (Jadam) dan sebagainya.

Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam maka Doktor
tersebut memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat
beberapa urat saraf di dalam otak manusia ini tidak dimasuki oleh darah.
Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk
berfungsi secara yang lebih normal. Setelah membuat kajian yang memakan
waktu akhirnya dia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf
di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut bersembahyang
yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat
tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut
mengikut kadar sembahyang 5 waktu yang diwajibkan oleh Islam.

Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan
sembahyang maka otak tidak dapat menerima darah yang secukupn! ya untuk
berfungsi secara normal. Oleh karena itu kejadian manusia ini sebenarnya
adalah untuk menganut agama Islam "sepenuhnya" karena sifat fitrah
kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agamanya yang indah
ini.

Kesimpulannya: Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak bersembahyang
apalagi bukan yang beragama Islam walaupun akal mereka berfungsi secara
normal tetapi sebenarnya di dalam sesuatu keadaan mereka akan hilang
pertimbangan di dalam membuat keputusan secara normal. Justru itu tidak
heranlah manusia ini kadang-kadang tidak segan-segan untuk melakukan
hal-hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya walaupun akal mereka
mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai dengan
kehendak mereka karena otak tidak bisa untuk mempertimbangkan secara lebih
normal. Maka tidak heranlah timbul bermacam-macam gejala-gejala sosial
masyarakat saat ini.

oleh: "fitri puspitasari"

No comments: