Sampai kini rundingan genjatan senjata di Korea belum ada juga ketentuannya masih tetap ancam–mengancam tolak-menolak.
Pokok kesulitan sebenarnya ialah mengenai tuntutan PBB supaya pangkalan udara di Korea Utara dapat dikontrol pihak PBB tuntutan mana tegas tak dapat diterima pihak Korea Utara.
Sementara itu waktu belakangan ini dari pihak PBB kususnya Amerika semakin senter kedengaran suara-suara ancaman yang diulang-ulangi tapi sebaliknya dua hari belakangan ini dapat pula kita baca kemungkinan intruksi baru pada Ridgway untuk mencapai kompromi berita mana tersiar bertapaian dengan berita dari Korea bahwa pihak PBB di Panmunjom dengan jelas menunjukan bahwa mereka akan menerima baik suatu janji dari pihak Utara untuk tidak membuat lapangan terbang selama peletakan senjata berlangsung .Maka jika berita-berita terakhir ini betul dengan demikian timbulah lagi tendens mundur maju dalam rundingan korea ini.
Dan dapat pula kita tarik suatu kesimpulan bahwa ancaman yang berulang-ulang itu kadang-kadang justru digunakan untuk gertak sambal saja sehingga pihak lawan jadi takut, akan tetapi bisa juga ancaman itu kemudian hendak dipakai sebagai alasan untuk melakukan suatu tindakan dan jika maksud yang semula menghendakinya tak dapat tercapai dengan ancaman itu.
Dalam hal ini maka mungkin sekali juga apalagi dengan adanya berita mengenai instruksi baru pada Ridgway untuk mencapai kompromi bahwa maksud ancaman yang bertubi-tubi dari pihak PBB minggu belakangan ini adalah sekedar alasan nanti bagi pasukan PBB andai kata tercapai kompromi gencatan senjata dengan pencabutan tuntutan luasnya atas Pangkalan Udara Korea Utara untuk melakukan serangan kembali terhadap Korea Utara jika kemudian dilihatnya bahwa kompromi itu merugikan pihak PBB jadi hasil kesimpulan kita adalah bahwa tercapainya kompromi gencatan senjata di Korea atas kertas kiranya adalah soal waktu saja akan tetapi apakah kompromi itu nanti praktis dapat berlaku ataupun disebabkan kembali tentu tak dapat dijamin lebih dulu.
Sedang kemungkinan besar akan diadakannya perjanjian antara Jepang dengan Chiang Tyongkok nasionalis begitu pula semakin berbahayanya gerilya Jenderal Mi (pasukan Chiang) di pegunungan Birma Utara juga kirannya merupakan unsur-unsur dalam hal ini yang memaksakan RRT nanti harus menaruh kekuatan lebih besar dari pada soal Korea sehingga bertambah besar lagi kemungkinan akan tercapainya kompromi di Korea itu.
Friday, December 21, 2007
GENCATAN SENJATA DI KOREA TERCAPAI ATAU TIDAK
Posted by ucupneptune at 9:16 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment