Pada wanita, setelah tiba di gonad, sel benih primordial segera berdiferensiasi menjadi oogenium. Oogenium kemudian mengalami beberapa kali mitosis, dan pada akhir perkembangan embrional bulan ketiga setiap oogenium dikelilingi oleh selapis sel epitel yang berasal dari permukaan jaringan gonad, yang nantinya menjadi sel folikuler. Sebagian besar oogenium terus mengalami mitosis, sebagian lain berdiferensiasi dan tumbuh membesar menjadi oosit primer. Oosit primer kemudian mengadakan replikasi DNA dan memasuki proses miosis pertama sampai tahap profase. Pada bulan ke-5 sampai ke-7, jumlah oogenium diperkirakan mencapai 5-7 juta sel. Pada saat itu sel-sel mulai berdegenerasi, sehingga banyak oogenium dan oosit primer berhenti tumbuh dan menjadi atretik. Tetapi oosit primer yang telah memasuki tahap profase miosis pertama tetap bertahan pada stadiumnya dengan dilapisi sel folikuler epital gepeng ( selanjutnya oosit primer dengan sel folikuler primodial ). Folikel primodial tetap pada stadiumnya ( disebut fase istirahat/fase diktioten/ diplotene stage ), sampai sesudah kelahiran dan menjelang pubertas. Jumlahnya pada saat kelahiran sekitar 700 ribu-2 juta folikel. Pada masa pubertas, sambil mulai terbentuknya siklus menstruasi, folkel primordial/ oosit primer mulai malanjutkan pematanganya dengan kecepatan yang berbeda-beda. Pada saat ovulasi suatu siklus haid normal, yaitu sekitar 2 minggu sebelum terjadi perdarahan haid berikutnya, hanya satu sel folikel yang mengalami pematangan sampai tingkat lanjut dan keluar sebagai ovum yang siap dibuahi. Pertumbuhan atau pematangan diawali dengan pertambahan ukuran oosit primer/folikel primordial menjadi membesar, dan sel-sel epitel selapis gepeng disebut berbeda dalam stadium folikel primer. Awalnya oosit primer berhubungan erat dengan sel folikuler kuboit yang melapisinya, namun selanjutnya terbentuk suatu lapisan mukopolisakarida yang membatasi/memisahkan diantaranya, yang disebut zona pellucida. Kemudian terbentuk juga suatu rongga dalam lapisan folikuler ( antrum folikuli ) yang makin lama makin besar. Tetapi sel-sel folikuler yang berbatasan dengan zona pellucida oosit primer tetap utuh dan menjadi culumus oophorus. Stadium perkembangan ini disebut stadium folikel sekunder. Kemudian antrum folikuli semakin membesar, sementara bagian tepi luar lapisan folikuler mulai dilapisi oleh kedua lapisan jaringan ikat yaitu teka interna ( lapisan seluler, sebelah dalam, yang kemudian menghasilkan hormon estrogen ) dan teka esterna ( lapisan fibrosa, sebelah luar ). Pada stadium ini, folikel disebut sebagai berada dalam stadium sudah matang, disebut sebagai folikel tersier atau folikel deGraaf.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment