Jakarta, Kompas
Kecerdasan spiritual yang memadukan antara kecerdasan intelektual dan emosional menjadi syarat penting agar manusia dapat lebih memaknai hidup dan menjalani hidup penuh berkah. Terutama pada masa sekarang, di mana manusia modern terkadang melupakan mata hati dalam melihat segala sesuatu.
Prof KH Ali Yafie, cendekiawan muslim, dan Dr Komaruddin Hidayat, Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, mengemukakan hal tersebut saat tampil sebagai pembicara dalam acara Spiritual Gathering dengan tema "Manusia Modern Mendamba Allah", yang diselenggarakan di Jakarta, Minggu (25/11).
Dalam acara yang juga menjadi ajang peluncuran buku baru yang berisi kumpulan kajian Indonesian Islamic Media Network (IIMaN) tersebut, KH Ali Yafie mengatakan bahwa sepanjang abad ke-20 dan ke-21 ini, manusia sangat bangga disebut modern.
Menurut dia, definisi manusia modern adalah manusia yang mempunyai kualitas intelektual yang memadai, karena telah menempuh pendidikan yang memadai pula. Salah satu ciri yang kental dalam diri manusia modern adalah suka membaca. Hal ini sejalan dengan syariat Islam, di mana syariat pertamanya adalah membaca.
Namun, terkadang kualitas intelektual tersebut tidak dibarengi dengan kualitas iman atau emosional yang baik, sehingga berkah yang diharapkan setiap manusia dalam hidupnya tidak dapat diperoleh.
KH Ali Yafie menambahkan, ibadah yang dijalankan oleh umat Islam seharusnya bukan hanya merupakan suatu kewajiban, sehingga menjadi beban. Akan tetapi, ibadah hendaknya menjadi kebutuhan hidup yang mutlak.
Dengan menjadikan ibadah sebagai kebutuhan mutlak, tiap umat Islam akan selalu rindu untuk menjalankan ibadah. Dengan kata lain, upaya mi'raj atau mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai salah satu wujud dari makna hidup manusia dapat diusahakan tanpa menjadikannya suatu beban.
Sementara itu, Komaruddin Hidayat memaparkan beberapa ciri manusia modern yang terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu beragama dan tidak beragama. Ciri-ciri tersebut adalah rasional, mengandalkan kekuatan pribadi, selalu penuh dengan rencana, dan kompetitif.
No comments:
Post a Comment