Business Accounting
An online business accounting resource that's FREE! Learn accounting principles, business investments, debits and credits, financial ratios, improving profits, breakeven point, and more. Accountingcoach.com will help you become financially literate. Online Accounting Course
The best online accounting course, and it's FREE! Learn accounting principles, debits and credits, financial ratios, breakeven point, improving profits, and more. Accountingcoach.com's online accounting course will help you become financially literate.
Google
Harstone Pottery is handmade in Ohio! It takes 8 days to make a piece. Start your collection today! Perfect for gifts!

eranon

TRY THIS ! ! !






Monday, November 19, 2007

NOVEL

Cinta Nue

Entah sudah berapa lama gadis berambut panjang ini duduk di kursi mengahadap pagar rumahnya dengan tidak menghiraukan obrolan orang-orang yang keluar masuk rumahnya. Gairahnya mulai bangkit setiap kali ia mendengar suara deru motor yang parkir di rumahnya, tetapi akhirnya tertunduk lesu ketika disadarinya bahwa yang dinantikan bukanlah orang-orang tersebut.

Pikirannya kalut dihari yang penuh bahagia, dimana orang-orang menyambutnya dengan suka cita, berkumpul bersama keluarga, bermaaf-maafan dan kembali fitrah.

Lain halnya dengan gadis yang biasa disapa Inue ini, merenung bahkan sampai meneteskan air mata atau sesekali tersenyum, kemudian mendesah berulang-ulang seolah berkata “ kapan kamu datang ?”

***

“ Hukuman apa yang pantas untuk pasangan yang sudah melanggar peraturan ini ?” tanya panitia Remediasi kepada para Maba yang duduk di hadapannya.

“Joget.....Joget.....” teriak mereka hampir bersamaan.

Jadilah pasangan itu berjoget di hadapan Maba lainnya, walaupun dilakukan dengan sangat terpaksa dan berat hati, toh mereka juga sadar behwa mereka memang bersalah karena tidak membawa peralatan lengkap seperti yang diperintahkan sebelumnya.

Kehidupan kampus memang jauh berbeda dengan saat masih menyandang gelar ABG atau SMU, banyak yang bisa diperoleh disana, punya banyak teman, pengetahuan juga tambah luas, dan kepandaian menganalisis juga diperlukan. Point pertamalah yang membuat Inue betah berlama-lama tinggal dikampus. Epul, pria keturunan Indo teman Inue berjoget ketika Ospek berlangsung inilah yang awalnya membangkitkan gairah Inue yang pendiam menjadi gadis periang dan punya banyak teman. Persahabatan mereka memang belum berlangsung lama bahkan mereka belum tahu letak rumah sahabatnya itu.

Pria itu egois, mudah melupakan cinta lama, tidak mengerti perasaan wanita, bahkan selalu menyakiti gadis yang mencintainya dengan sepenuh hati. Itulah yang menjadi patokan atau prinsip Inue dalam hidupnya, sehingga selama tiga tahun di SMA ia tidak pernah punya sahabat pria. Tentu saja prinsip itu tidak dibuat seandainya saja ia tak pernah disakiti oleh pria yang dicintainya semasa SMP, bukan karena ia ingin balas dendam tapi kawatir jika ia salah langkah dan harus mengalami kejadian lalu untuk yang kesekian kalinya.

“ Aku mau tanya kok dihadapanku ada Siti Nurhalizah ya ?” atau “ Kenapa sih mukamu itu imut banget, aku jadi pengen nyubit nih.” Kata-kata itu lah yang membuat Inue selalu kepikiran dengan pria ganteng ini, hingga akhirnya dia melanggar prinsip yang dibuatnya selama tiga tahun. Inue sadar dengan akibat yang dialaminya, kemudian memutuskan untuk mulai menjauhi Ipul agar tidak terlanjur jatuh cinta, namun yang menjadi masalah adalah Ipul yang selalu ingin bersama Inue. Then, mau apa lagi? Pikir Inue.

***

“ Nue, pinjam bukumu. Kertasnya cantik nih minta ya ?”

belum sempat Inue berkata Ipul lebih dulu mengambil buku Inue dan merobeknya.

“ Nggak sopan banget. Belum juga diijinkan udah main robek aja.” Omel Inue disertai tawa Ipul yang bangga karena triknya berhasil membuat Inue marah.

“ Nah kan marah juga, aku suka.......” ujar Ipul seraya mencubit pipi Inue

“ Aku nggak suka.” Balas Inue juga dengan mencubit pipi Ipul.

Itulah yang selalu mereka lakukan, bercanda saling mengejek, bahkan saling curhat. Hingga suat hari Ipul mengatakan hal yang membuat Inue kembali merasakan hal yang sama tiga tahun yang lalu.

“ Kamu kenalkan sama Lina ?”

“ Kenal, mang kenapa ?”

Awalnya Inue tidak merasakan firasat buruk, karena gadis cantik yang bernama Lina itu memang sudah tidak asing lagi untuk dibicarakan, apalagi Lina adalah sahabatnya sejak SMA. Sampai akhinya Ipul berkata dengan pelan dan malu-malu.

“ comblangin aku dengan dia donk.”

Tentu saja Inue terkejut, bukan karena gadis itu adalah sahabatnya melainkan karena ia sadar bahwa selama ini Cinta dan harapannya itu hanyalah sia-sia. Walaupun dengan mimik sedih dan sangat terpaksa Inue tetap mengiakan.

Sejak hari itu Inue mulai merencanakan aksinya menyatukan dua Insan yang tidak pernah ingin disatukannya. Dua hari berlangsung memang ada perkembangan, bahkan Inue sudah jarang membantu karena keduanya sudah mulai akrab, tetapi penurunan justru terjadi pada Inue. Kebiasaannya melamun, marah-marah, atau ingin menyendiri seperti yang dilakukannya semasa SMU dulu mulai dilakukannya lagi. Namun semua itu tidak pernah disadari oleh dua orang yang sedang berbahagia itu.

***

“ Assalamualaikum....” sapa seorang gadis kepada Inue.

Sedikit terperanjat Inue saat disadarinya gadis yang bernama Lina itu membawa seorang pria yang sejak pagi tadi dinantikannya.

Inue tersenyum kemudian membalas salam Lina.

“ Wa’alaikum salam... kamu Lin, kok baru datang ?” tanya Inue tanpa menghiraukan tatapan ipul yang sejak tadi mengawasinya.

“ Sorry Nue, aku kan harus ke tempat keluargaku dulu.”

“ Mmm.........oh iya masuk dulu yuk.” Ajak Inue kemudian mempersilahkan mereke duduk.” Aku ke dapur sebentar ya.” Sambung Inue tanpa ekspresi.

Syukurlah dia datang, aku cukup lega walaupun kehadirannya bersama seorang gadis. Mungkin dia sangat bahagia, aku sadar kok aku ini memang nggak pantas buat pria yang tampan seperti Ipul itu. Asalkan bisa berteman dengannya aku sudah senang. Itulah curahan hati Inue setelah orang yang dinantikannya tiba.

Detak jantung Inue memang selalu kencang setiap kali bersama Ipul, tapi kali ini rasanya mau copot ketika menyadari Lina sudah tidak berada di ruang tamu.

“ Li....Linanya mana ?” tanya Inue gugup.

Ia meletakkan talam yang berisi dua gelas air manis itu ke atas meja. Kemudian dengan ragu ia menatap wajah Ipul.

“ Dia ada perlu, tapi nanti malam kesini lagi. Katanya sih mau tahu kelanjutannya.”

Inue mengerutkan dahi, tanda bahwa ia belum paham dengan penuturan Lina.

“ Aku nggak ngerti.” Ujar inue polos.

“ Nanti juga bakalan ngerti. Sebelumnya aku mau ngomong jujur dulu sama kamu.” Ipul tersenyum menggoda. “ Aku jadi tahu, kalau ternyata selama ini kamu itu suka sama aku kan ?” seru Ipul dengan pedenya.

“ Ehh......” ujar Inue kaget.

“ Gini aja aku itu orangnya nggak suka menyakitkan hari cewek aku ngerti kok perasaan kamu, makanya aku mau tuh jadi pacar kamu.” Seringai Ipul membuat Inue akhirnya tertawa.

“ Pede amat kamu ngomong gitu. Emang dari mana kamu punya pendapat bahwa aku suka sama orang yang ge eran kayak kamu ?”

“ Tahu nggak tampangmu yang cemburu waktu aku berdua sama Lina itu menadakan kamu suka sama aku, ya kan. Percaya nggak kalau Linalah yang mengusulkan agar kamu bisa comblangin aku ke dia, biar kami tahu reaksi mu yang lucu itu?” Ipul berhenti sejenak hendak melihat reaksi Inue. Kemudian meminum minuman dan mengambil makanan yang ditaruh di atas meja. “ gimana, kamu terima nggak tawaranku?” lanjutnya.

“ Tawaran apa lagi sih?”

“ Kok nanya? Mau nggak jadi pacarku? Mumpung lagi baik neh.”

Inue menggelang pelan, kemudian mendesah.

“Makasih aja Pul. Tapi, Aku lagi nggak ada mood buat ngelayani omong kosongmu, lagian aku nggak butuh kok kebaiakan kamu.”

Ops yang benar aja, kok nggak dibalas sih? Katanya cinta? Bahkan rela menunggu seharian Cuma pengen lihat wajahnya saja. Ada apa sih Nue?

“ Ehh....kamu marah ya sama aku? Jangan donk Nue. Kalau kamu emank nggak suka ya nggak apa-apa deh, tapi jangan marah sama aku donk. “ bujuk Ipul.

“ Aku nggak marah kok, aku juga nggak bilang kalau aku nggak suka sama kamu. Cuma.....”

“ Cuma apa?” tanya Ipul penasaran

“ Kalau mau ngomong cinta jangan buat aku mau muntah gitu donk.”

Mereka pun tertawa bersama.

“ Jadi malu neh.......”

***

Saat semua berbahagia karena kembali fitrah, Inue berbahagia karena Cinta. Ternyata Cinta nggak terlalu menyakitkan asal tidak sampai tergila-gila hingga rasa cemburu membakar hati dan akal pikiran manusia itu. Bukankah cinta itu anugerah terindah yang diciptakan agar manusia itu saling mengasihi, saling berbagi, dan tidak ingin menang sendiri.

Nggak apa-apa kalau prinsip itu dilanggar, toh itu demi kebaikan Inue agar dia sadar bahwa cinta tidak hanya memiliki sisi gelap yang dapat membuatnya menderita, sakit hati, hingga memutuskan untuk tidak bersahabat dengan pria.

Ibarat pepatah belum kenal maka belum tahu.

“ Ya Kan ?”

# SELESAI #

No comments: